Apa Itu Manitol?

Manitol, juga dikenal sebagai mannitol, adalah larutan infus yang digunakan untuk mengurangi tekanan di dalam otak (tekanan intrakranial), tekanan di dalam bola mata (tekanan intraokular), dan pembengkakan otak (cerebral edema). Penggunaan obat ini sebaiknya atas rekomendasi dokter.

Manitol termasuk dalam kelompok obat diuretik osmotik. Cara kerjanya adalah dengan menarik kelebihan cairan dalam tubuh, termasuk di otak dan mata, sehingga dapat dikeluarkan melalui urine. Dengan demikian, tekanan di otak dan mata dapat turun.

Merek dagang manitol antara lain: Basol M20, Infusan M-20, Infitol, Mannitol, Otsu – Manitol 20, Osmo.

Apa Itu Manitol

  • Golongan: Obat resep
  • Kategori: Diuretik osmotik
  • Manfaat: Menurunkan tekanan intrakranial atau intraokular, mengurangi pembengkakan otak
  • Digunakan oleh: Dewasa dan anak-anak
  • Manitol untuk ibu hamil dan menyusui: Kategori C: Studi pada hewan percobaan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Obat ini hanya boleh digunakan jika manfaat yang diharapkan lebih besar daripada risiko terhadap janin. Belum diketahui apakah manitol dapat terabsorpsi ke dalam ASI atau tidak. Jika sedang menyusui, konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.
  • Bentuk obat: Infus

Peringatan Sebelum Menggunakan Manitol

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat ini, antara lain:

  • Informasikan kepada dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Manitol tidak boleh digunakan oleh orang yang alergi terhadapnya.
  • Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit seperti gagal ginjal kronis, anuria, gagal jantung, edema paru, gangguan elektrolit, atau stroke perdarahan.
  • Sampaikan kepada dokter jika Anda sedang mengalami dehidrasi sebelum menerima obat ini.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat.
  • Informasikan kepada dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau berencana untuk hamil.
  • Segera hubungi dokter jika Anda mengalami reaksi alergi atau efek samping serius setelah menggunakan manitol.

Dosis dan Aturan Pakai Manitol

Manitol diberikan melalui infus intravena (IV) oleh dokter. Dosis dan durasi pengobatan akan ditentukan berdasarkan usia, kondisi, dan respons tubuh pasien terhadap obat.

Berikut adalah dosis manitol untuk berbagai tujuan penggunaan:

Tujuan: Mengurangi tekanan intrakranial atau pembengkakan otak

  • Dewasa: 1,25 gram/kgBB, melalui infus intravena, dapat diulang setiap 6–8 jam.
  • Anak-anak: Dosis awal 0,25–1 gram/kgBB. Selanjutnya, 0,25–0,5 gram/kgBB diulang setiap 4–6 jam.

Tujuan: Mengurangi tekanan intraokular

  • Dewasa dan anak-anak: 1,5–2 g/kgBB, sebagai dosis tunggal.

Manitol juga dapat digunakan dalam pemeriksaan fungsi ginjal. Dosis dan aturan pakainya akan ditentukan oleh dokter.

Cara Menggunakan Manitol dengan Benar

Manitol harus diberikan oleh dokter atau petugas medis di bawah pengawasan dokter. Obat ini disuntikkan melalui infus intravena secara perlahan selama 30–60 menit.

Ikuti instruksi dokter dan laporkan efek samping kepada dokter jika Anda mengalami efek samping saat atau setelah penggunaan manitol.

Selama menggunakan manitol, Anda mungkin perlu menjalani pemeriksaan medis secara rutin untuk menentukan durasi pengobatan yang tepat.

Interaksi Manitol dengan Obat Lain

Penggunaan manitol bersama dengan obat-obatan lain dapat menyebabkan efek interaksi obat yang berpotensi berbahaya. Beberapa efek interaksi tersebut antara lain:

  • Peningkatan risiko gangguan fungsi ginjal jika digunakan bersama dengan obat seperti ciclosporin, antibiotik aminoglikosida, antibiotik sefalosporin, antihipertensi, imunosupresan, atau OAINS.
  • Peningkatan risiko dehidrasi dan gangguan elektrolit jika digunakan bersama dengan obat pencahar seperti bisacodyl, atau obat antidiabetes seperti canagliflozin atau dapagliflozin.
  • Peningkatan risiko hiponatremia jika digunakan bersama dengan carbamazepine atau antidepresan SSRI.
  • Peningkatan risiko hipokalemia jika digunakan bersama dengan terbutaline.

Efek Samping dan Bahaya Manitol

Manitol dapat menyebabkan sering buang air kecil. Namun, ini merupakan efek yang diharapkan dan tidak perlu dikhawatirkan.

Beberapa efek samping lain yang mungkin terjadi setelah penggunaan manitol adalah:

  • Demam, menggigil, sakit kepala, pilek.
  • Pusing atau penglihatan kabur.
  • Mual atau muntah.
  • Nyeri dada.
  • Ruam.

Hubungi dokter jika efek samping tersebut tidak kunjung mereda atau jika Anda mengalami reaksi alergi obat yang serius seperti ruam gatal, bengkak di kelopak mata dan bibir, atau kesulitan bernapas.

Segera cari bantuan medis jika Anda mengalami efek samping yang lebih serius seperti:

  • Nyeri, memar, iritasi, atau perubahan warna kulit di tempat suntikan.
  • Bengkak di tangan atau kaki, atau peningkatan berat badan yang signifikan.
  • Frekuensi buang air kecil yang berkurang atau tidak sama sekali.
  • Kesulitan bernapas.
  • Nyeri dada atau detak jantung yang cepat.
  • Sakit kepala, pusing, atau kejang.
  • Dehidrasi, ditandai dengan kehausan, mulut kering, kulit kering, atau kulit terasa panas.
  • Gangguan elektrolit, ditandai dengan kebingungan, muntah-muntah, sembelit, kram kaki, nyeri tulang, detak jantung yang tidak teratur, nyeri otot, atau kelemahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *