Apa Itu Scantoma?

Scantoma adalah obat buat ngatasi berbagai masalah pencernaan, kayak diare, tukak lambung karena Helicobacter pylori, heartburn, dan mual. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan bisa dibeli dengan atau tanpa resep dokter.

Scantoma punya bahan aktif bismuth subsalicylate. Buat diare, obat ini bisa ngurangin peradangan dan ningkatin penyerapan air dari usus. Jadi, mulas bisa berkurang dan tinja jadi lebih padat. Bismuth salicylate juga bisa bunuh bakteri penyebab diare.

Selain itu, bismuth salicylate juga berfungsi sebagai antasida ringan buat netralin asam lambung, jadi bisa ngurangin keluhan asam lambung kayak heartburn dan mual. Buat tukak lambung, bismuth subsalicylate bisa basmi bakteri H. pylori dan lindungi dinding lambung dari kerusakan lebih lanjut.

Apa Itu Scantoma

  • Golongan: Obat bebas terbatas
  • Kategori: Obat antidiare
  • Manfaat: Ngatasi diare, tukak lambung, perut kembung, mual, hingga heartburn
  • Dikonsumsi oleh: Dewasa dan anak usia 12 tahun ke atas
  • Scantoma untuk ibu hamil dan menyusui:
    • Kehamilan trimester 1 dan 2: Kategori C (Studi pada binatang percobaan menunjukkan efek samping pada janin, tapi belum ada studi terkontrol pada ibu hamil. Obat ini boleh dipakai kalau manfaatnya lebih besar daripada risikonya).
    • Kehamilan trimester 3: Kategori D (Ada bukti bahwa obat ini berisiko buat janin manusia, tapi manfaatnya mungkin lebih besar daripada risikonya, misalnya buat ngatasi situasi yang mengancam nyawa).
    • Menyusui: Scantoma bisa terserap ke dalam ASI. Jadi, kalau lagi menyusui, jangan konsumsi obat ini tanpa izin dokter.
  • Bentuk obat: Tablet

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Scantoma

Jangan asal minum Scantoma, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum konsumsi obat ini:

  1. Kasih tahu dokter kalau punya riwayat alergi. Scantoma gak boleh dipakai oleh orang yang alergi sama obat ini.
  2. Kalau keluhan pencernaan disertai demam, BAB berdarah, atau tinja berlendir atau berwarna hitam pekat kayak aspal, konsultasikan dengan dokter dulu.
  3. Jangan pakai Scantoma buat ngatasi tukak lambung tanpa seizin dokter, karena harus dikombinasi dengan obat lain.
  4. Kasih tahu dokter kalau punya penyakit ginjal, diabetes, gout, atau gangguan pembekuan darah.
  5. Kalau lagi hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan, informasikan ke dokter.
  6. Hindari penggunaan Scantoma pada anak di bawah 18 tahun yang lagi sakit flu, cacar air, atau baru vaksinasi, karena bisa meningkatkan risiko sindrom Reye.
  7. Kasih tahu dokter kalau lagi minum obat lain, termasuk suplemen dan produk herbal, untuk menghindari interaksi obat yang gak diinginkan.
  8. Kasih tahu dokter kalau sedang konsumsi Scantoma sebelum menjalani pemeriksaan medis, terutama rontgen.
  9. Segera ke dokter kalau mengalami reaksi alergi obat atau efek samping serius setelah konsumsi Scantoma.

Dosis dan Aturan Pakai Scantoma

Dosis dan aturan pakai Scantoma akan ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien. Umumnya, berikut dosisnya:

  • Diare, perut kembung, mual, atau heartburn:
    • Dewasa dan anak usia ≥12 tahun: 2 tablet tiap ½–1 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal per hari adalah 8 kali konsumsi.
    • Anak usia 9–12 tahun: 1 tablet setiap ½–1 jam sesuai kebutuhan. Dosis maksimal per hari adalah 8 kali konsumsi.
    • Anak usia <9 tahun: sesuai anjuran dokter.
  • Tukak lambung akibat infeksi H. pylori:
    • Dewasa: 2 tablet, setiap 6 jam, dan harus digunakan bersama obat lain, seperti metronidazole atau tetracycline.

Cara Mengonsumsi Scantoma dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca petunjuk di kemasan sebelum konsumsi Scantoma. Jangan tambah atau kurangi dosis tanpa persetujuan dokter. Scantoma bisa diminum sebelum atau sesudah makan. Telan obat dengan air putih. Disarankan minum banyak air saat terapi dengan obat ini.

Kalau lupa minum Scantoma, segera minum begitu ingat. Tapi, kalau udah dekat dengan jadwal pemakaian berikutnya, abaikan dan jangan gandakan dosis. Jangan pakai Scantoma lebih dari 2 hari buat ngatasi diare. Hentikan penggunaan dan konsultasi ke dokter kalau masih diare.

Simpan Scantoma di tempat bersuhu ruangan, kering, dan terhindar dari sinar matahari langsung, serta jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Scantoma dengan Obat Lain

Penggunaan Scantoma bareng obat lain bisa timbulkan interaksi, seperti:

  • Penurunan kadar obat demeclocycline, minocycline, oxytetracycline, tetracycline, dan doxycycline kalau digunakan bersamaan atau dalam waktu dekat.
  • Peningkatan risiko perdarahan jika Scantoma digunakan dengan warfarin atau obat antidepresan golongan SSRI.
  • Peningkatan risiko efek samping obat jika digunakan bersama aspirin.
  • Peningkatan risiko efek samping serius seperti kejang dan halusinasi jika dikonsumsi dengan acetazolamide.
  • Peningkatan risiko krisis hipertensi jika digunakan dengan obat penghambat beta seperti bisoprolol atau timolol.

Efek Samping dan Bahaya Scantoma

Efek samping yang mungkin terjadi setelah konsumsi Scantoma di antaranya:

  • Sembelit
  • Tinja berwarna gelap
  • Lidah berwarna kehitaman

Periksakan diri ke dokter kalau efek samping ini tidak kunjung membaik atau malah memburuk. Segera cari bantuan medis kalau mengalami reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius seperti:

  • Tuli atau telinga berdenging
  • Perubahan tingkah laku disertai dengan mual atau muntah
  • Diare yang berlangsung lebih dari 2 hari
  • Keluhan perut makin parah
  • Muntah dengan ampas seperti bubuk kopi
  • BAB berwarna hitam pekat kayak aspal

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *