Methylphenidate: Penggunaan, Manfaat, dan Risiko

Methylphenidate adalah obat yang digunakan untuk mengendalikan gejala gangguan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Obat ini juga digunakan dalam pengobatan narkolepsi, suatu gangguan tidur yang menyebabkan penderitanya tertidur secara tiba-tiba.

Methylphenidate bekerja dengan menyeimbangkan kadar senyawa kimia di otak (neurotransmitter), yaitu dopamine dan norepinefrin. Dengan demikian, konsentrasi dan fokus dapat meningkat, serta gangguan perilaku dapat terkendali.

Merek Dagang Methylphenidate

Beberapa merek dagang dari methylphenidate antara lain Concerta, Methylphenidate HCl, dan Prohiper 10.

Informasi Umum tentang Methylphenidate

  • Golongan: Obat resep
  • Kategori: Stimulan sistem saraf
  • Manfaat: Meredakan gejala ADHD dan mengobati narkolepsi
  • Dikonsumsi oleh: Dewasa dan anak-anak usia ≥6 tahun
  • Kategori untuk ibu hamil dan menyusui: Kategori C. Studi pada hewan menunjukkan adanya efek samping terhadap janin, tetapi belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika manfaat yang diharapkan melebihi risiko terhadap janin. Methylphenidate dapat terserap ke dalam ASI, sehingga jika sedang menyusui, konsultasikan dulu dengan dokter.

Bentuk Obat

Methylphenidate tersedia dalam bentuk tablet dan kaplet lepas lambat.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Methylphenidate

Methylphenidate tidak boleh digunakan sembarangan dan harus sesuai resep dokter. Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi obat ini meliputi:

  1. Beri tahu dokter tentang riwayat alergi yang Anda miliki. Methylphenidate tidak boleh diberikan pada pasien yang alergi terhadap obat ini atau obat dexmethylphenidate.
  2. Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti isocaboxazid atau selegiline.
  3. Beri tahu dokter jika Anda menderita glaukoma, gangguan kecemasan yang berat, sindrom Tourette, hipertensi, gagal jantung, aritmia, hipertiroidisme, atau baru saja mengalami serangan jantung.
  4. Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung, stroke, psikosis, depresi, gangguan bipolar, kejang, sindrom Raynaud, kecanduan alkohol, epilepsi, penyalahgunaan NAPZA, atau pernah melakukan percobaan bunuh diri.
  5. Hindari mengonsumsi minuman beralkohol selama menjalani pengobatan dengan methylphenidate.
  6. Jangan mengemudikan kendaraan atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan setelah mengonsumsi methylphenidate, karena obat ini dapat menyebabkan pusing atau penglihatan kabur.
  7. Diskusikan penggunaan methylphenidate pada anak dengan dokter, karena penggunaan jangka panjang dapat memengaruhi tumbuh kembang anak.
  8. Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.
  9. Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obatan lain, termasuk suplemen atau produk herbal.
  10. Segera ke dokter jika mengalami reaksi alergi obat, overdosis, atau efek samping yang serius setelah mengonsumsi methylphenidate.

Dosis dan Aturan Pakai Methylphenidate

Dosis methylphenidate yang diberikan oleh dokter dapat berbeda pada setiap pasien, tergantung pada kondisi yang ditangani. Berikut adalah penjelasannya:

Kondisi: ADHD

  • Dosis untuk anak usia 6–17 tahun adalah 5–10 mg, 1–2 kali sehari. Dosis maksimal adalah 60 mg per hari yang dibagi ke dalam beberapa dosis.
  • Dosis untuk orang dewasa adalah 20 mg, 1 kali sehari di pagi hari. Dosis maksimal adalah 60 mg per hari.

Kondisi: Narkolepsi

  • Dosis untuk orang dewasa adalah 20–30 mg per hari yang dibagi ke dalam beberapa kali pemberian.

Cara Mengonsumsi Methylphenidate dengan Benar

Ikuti anjuran dokter dan baca informasi pada label kemasan obat sebelum mengonsumsi methylphenidate. Jangan mengurangi atau menambah dosis, serta jangan menggunakan obat melebihi jangka waktu yang dianjurkan.

Methylphenidate tablet sebaiknya dikonsumsi 30–45 menit sebelum makan atau saat perut kosong. Telan obat secara utuh dengan segelas air, jangan membelah atau mengunyah obat.

Konsumsi methylphenidate secara teratur pada waktu yang sama setiap harinya agar efek pengobatan maksimal. Jangan mengonsumsi methylphenidate pada malam hari, karena dapat menyebabkan insomnia.

Jangan menghentikan penggunaan obat ini tanpa instruksi dokter untuk mencegah gejala putus obat. Jika kondisi sudah membaik, dokter akan mengurangi dosis methylphenidate secara bertahap sebelum menghentikan pengobatan.

Jika lupa mengonsumsi methylphenidate, segera konsumsi jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya belum terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.

Penyimpanan Obat

Simpan methylphenidate tablet atau kaplet dalam wadah tertutup di tempat sejuk. Lindungi obat dari paparan sinar matahari langsung, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Methylphenidate dengan Obat Lain

Beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika methylphenidate digunakan bersamaan dengan obat-obatan tertentu antara lain:

  • Peningkatan risiko terjadinya krisis hipertensi jika digunakan bersama obat golongan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti isocaboxazid atau selegiline.
  • Peningkatan risiko efek samping dari obat clonidine.
  • Peningkatan kadar obat phenytoin dan antidepresan trisiklik dalam darah.
  • Penurunan efektivitas obat antihipertensi.

Efek Samping dan Bahaya Methylphenidate

Beberapa efek samping yang mungkin muncul setelah mengonsumsi methylphenidate meliputi:

  • Mual atau muntah
  • Sakit kepala atau pusing
  • Hilang nafsu makan
  • Insomnia atau sulit tidur
  • Gelisah

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping di atas tidak kunjung reda atau justru memburuk. Segera ke dokter bila terjadi reaksi alergi obat atau efek samping yang lebih serius, seperti:

  • Gerakan atau kedutan yang sering dan tidak terkendali
  • Penglihatan kabur
  • Ereksi berkepanjangan dan terasa sakit (priapismus)
  • Kejang atau pingsan
  • Serangan jantung, yang ditandai dengan nyeri dada dan sesak napas
  • Gangguan mental, termasuk muncul keinginan bunuh diri
  • Gangguan sirkulasi darah terutama ke jari dan kaki, yang ditandai dengan mati rasa, kedinginan, luka tanpa sebab yang jelas, jari tangan dan kaki tampak pucat, merah, atau kebiruan
  • Pertambahan berat badan pada anak yang lebih lambat
  • Stroke, yang ditandai dengan kesulitan berbicara, mati rasa pada wajah, lengan, atau kaki, atau kehilangan keseimbangan

Relevansi Methylphenidate dalam Pengelolaan ADHD dan Narkolepsi

Penggunaan methylphenidate dalam pengobatan ADHD dan narkolepsi telah memberikan banyak manfaat bagi pasien. Dengan meningkatkan kadar dopamine dan norepinefrin, obat ini membantu meningkatkan konsentrasi dan fokus, serta mengurangi perilaku hiperaktif. Bagi penderita narkolepsi, methylphenidate membantu mereka tetap terjaga dan menjalani aktivitas sehari-hari tanpa gangguan tidur tiba-tiba.

Namun, penting untuk diingat bahwa penggunaan obat ini harus selalu dalam pengawasan dokter. Risiko kecanduan dan efek samping yang mungkin timbul menuntut pasien untuk selalu mengikuti dosis dan petunjuk yang diberikan oleh tenaga medis. Diskusi rutin dengan dokter mengenai perkembangan kondisi dan respons terhadap pengobatan sangatlah penting untuk memastikan pengelolaan penyakit yang efektif dan aman.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *