Obat penurun panas bisa banget dikonsumsi buat nurunin suhu tubuh yang naik saat demam. Tapi, berbagai jenis obat NANA4D ini harus disesuaikan sama kondisi medis yang ada, biar efeknya maksimal dalam nurunin demam.
Demam biasanya muncul barengan sama gejala lain kayak mual, batuk, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, nyeri sendi, meriang, dan lain-lain. Tapi, jangan langsung anggap demam itu musuh dan buru-buru minum obat.
Sebagian besar demam sebenarnya membantu tubuh lawan infeksi. Selain itu, obat penurun panas juga harus diminum sesuai kebutuhan dan indikasi medis yang tepat, bukan asal minum aja.
Ciri-ciri Demam yang Perlu Diketahui
Sebelum bahas lebih lanjut soal jenis obat penurun panas, lo juga perlu tahu tanda-tanda demam. Ini penting biar obat penurun panas nggak dipake sembarangan.
Secara umum, demam adalah tanda kalau sistem imun lagi kerja lawan infeksi virus, bakteri, jamur, atau zat asing lain yang masuk ke tubuh. Demam juga bisa jadi tanda adanya peradangan di dalam tubuh.
Seseorang dikatakan demam kalau suhu tubuhnya mencapai 37°C. Kondisi ini masih termasuk demam ringan dan bisa diatasi dengan perawatan sederhana di rumah, karena dianggap sebagai cara alami tubuh lawan infeksi virus dan bakteri.
Sementara itu, demam dengan suhu tubuh lebih dari 38°C baru perlu penanganan medis. Bahkan, demam yang mencapai 40°C atau lebih tinggi bisa dianggap berbahaya karena berisiko menyebabkan gangguan fungsi otak dan kejang, terutama pada bayi dan anak-anak.
Jenis Obat Penurun Panas dan Penggunaannya
Kalau lo demam, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan minum obat penurun panas. Tapi, jangan sampai salah pilih karena obat penurun panas punya beberapa jenis yang penggunaannya disesuaikan sama penyebab demam.
Berikut ini penjelasan lebih lanjut soal jenis obat penurun panas:
1. Paracetamol
Obat ini bisa dipakai buat nurunin demam sekaligus meringankan gejala lain, seperti sakit kepala, sakit gigi, sakit punggung, dan nyeri lain. Paracetamol umumnya dijual bebas, baik dalam bentuk tablet, sirup, atau lainnya.
Saat mengonsumsinya, pastikan lo lihat label kemasan untuk tahu dosis pemakaiannya. Jangan pakai obat paracetamol dewasa untuk anak-anak. Selain itu, obat ini sebaiknya digunakan nggak lebih dari 3 hari tanpa konsultasi dokter.
2. Ibuprofen
Selain paracetamol, ibuprofen juga banyak dipakai. Selain nurunin demam, obat ini juga bisa dipakai sebagai pereda nyeri saat sakit gigi, sakit kepala, sakit otot, nyeri terkait flu, dan nyeri haid.
Ibuprofen bekerja dengan cara menekan produksi zat alami tubuh tertentu yang menyebabkan peradangan, sehingga bisa membantu meringankan demam, nyeri, atau bengkak. Ibuprofen harus dikonsumsi berdasarkan anjuran dokter dan umumnya diminum setiap 4–6 jam.
3. Aspirin
Aspirin adalah obat penurun panas yang bisa digunakan buat nurunin demam dan nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, pilek, dan artritis.
Penggunaan aspirin dosis rendah juga bisa dipakai buat mencegah penggumpalan darah (biasanya setelah operasi), yang bisa mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.
Penggunaan aspirin pada anak di bawah 12 tahun harus selalu lewat konsultasi dokter.
Selain konsumsi obat penurun panas, menurunkan demam juga bisa dilakukan dengan mandi air hangat atau kompres air hangat. Sebaiknya, hindari air dingin atau es. Penggunaan air dingin malah bisa bikin tubuh menggigil dan bereaksi dengan menaikkan suhu tubuh.
Selain itu, hindari minuman berkafein atau beralkohol karena bisa bikin dehidrasi. Perbanyak minum air putih saat demam. Lo juga disarankan pakai pakaian yang tipis dan hindari pakaian tebal dan berlapis karena bisa memicu kenaikan suhu.
Kalau demam yang lo rasain nggak kunjung hilang setelah minum obat penurun panas atau malah makin parah dan disertai gejala lain, seperti pusing, mual, muntah, atau sesak napas, segera periksakan diri ke dokter buat dapat penanganan yang sesuai dengan kondisi lo.